deardian blog personal Dian Ayu Pratiwi.

Sabtu, 27 April 2019

Jatuh Cinta Setelah Hijrah

0 comments
Jatuh Cinta Setelah Hijrah - Merupakan sebuah tantangan ataupun ujian terbesar ketika sebagai seorang muslim berkomitmen hijrah. Jatuh cinta merupakan perasaan yang sulit untuk ditolak, sebab datangnya pun tidak terduga. Tentu kadang kita tidak tahu mengapa bisa suka seseorang sedemikian dalam, hingga tanpa sadar kita menaruh rasa cinta kepada dia. Nah masalahnya adalah kita baru aja sebulan, dua bulan bahkan setahun hijrah. Mau nikah masih ragu. Bagi laki-laki mau memutuskan melamar supaya tidak zinah hati dan fikiran masih belum punya penghasilan. Bagi perempuan mau ngodein nikah masih belum siap ilmu dan kebiasaan untuk menjadi ibu yang hebat, lebih parahnya lagi dia dikodein gak sadar-sadar. Hehehe. Mau diungkapkan, lalu setelah itu apa? Pacaran? Duh kayaknya gak mungkin, apa kata teman "Sudah hijrah kok pacaran". Mau backstreet ? Ya ampun gak tenang banget rasanya kayak menjadi seorang maling yang takut ketahuan. Lalu gimana dong? Sementara perasaan terus membuncah. We need solution. Help!
 
Jatuh Cinta Setelah Memutuskan Hijrah
www.deardian.com


Dilingkungan kampus aku sendiri tidak sedikit yang kemudian membatalkan komitmen hijrah karena kepincut cinta. Dampaknya jarang ikut kajian kampus, jilbab lebarnya mulai ditanggalkan. Kalau laki-laki, biasa penampilannya kembali urak-urakan seperti sebelum hijrah, atau bahkan lebih dari itu. Aku merasa sayang banget mereka harus menanggalkan hidayah yang telah sampai pada mereka hanya karena cinta, tapi itu pikiran ketika aku belum merasakan sendiri penderitaan Jatuh Cinta Setelah Hijrah. Apa lagi rata-rata orang yang memutuskan berkomitmen hijrah adalah mereka yang latarbelakang kehidupannya tidak begitu alim/Islamis. Hingga kurang petunjuk bagaimana menyikapi fenomena tersebut, yang kemudian membuat mereka merasa setelah hijrah hidup terasa serba susah. Ini karena mereka belum punya kebiasaan mulia yang kuat.

Menganti kebiasan delapan belas atau dua puluh tahun sebelum hijrah dengan kebiasaan yang mulia setelah hijrah ini yang semestinya mereka fokuskan. Mereka sungguh-sungguh upayakan, supaya mereka lebih kuat dan mampu bertahan menjaga hidayah yang telah Allah berikan. Contohnya, kebiasaan ketika sebelum hijrah begitu tersadar menyukai seseorang kita cendrung akan memilih melakukan siasat PDKT, kemudian perhatian dengan komunikasi yang intens, akrab dan sangat dekat, terbiasa kontak fisik, dan finalnya kita pacaran.

Namun setelah hijrah, kita sadar betul bahwa pacaran dilarang keras. Bahkan mendekati zinahnya saja sudah bikin kita takut, ngeri-ngeri sedap. Terutama takut ketahuan teman sesama hijrah kita, hancurlah repuasi kita. Tapi sungguh, rasa suka itu menggelora penuh hasrat. Hasrat ingin bertemu, ingin menyapa, ingin bisa selalu berkomunikasi, ingin bercerita, ingin dekat, ingin menjadi oarang terspecial dia. Begitu juga dia ke kita. Final ingin everyday with you. Ehem-ehem. Selalu kepikiran dia, terbayang dia, dan kangen dia. Bagimana cara menyalurkan perasaan itu? yang kadang bikin gelisah dan galau gundah gulana.

Doa Ketika Jatuh Cinta www.deardian.com
Doa Ketika Jatuh Cinta
www.deardian.com

Ibaratnya bagai memeluk gunung. Ingin, tapi gimana? Takut dosa. Disaat seperti itu biasanya muncul pilihan "Menyerah saja". Menyerah dan berhenti berhijrah, demi menjalin hubungan asmara dengan dia. Biarlah orang memandang apa, terpenting jiwa tidak lagi merana. Tapi kok makin lama dijalani makin sengsara, ada aja ujiannya yang disakiti lah, ditinggali lah. Apakah menyerah hijrah adalah solusi? Meskipun dosa kita yang menangung sendiri bukan orang lain, apa peduli mereka?

Jawabannya bukan. Menyerah dan berhenti hijrah bukanlah solusi Jatuh Cinta Setelah Hijrah. Justru akan membawa kita pada lingkaran setan yang tidak berujung. Lingkaran setan seperti apa? Terjerembab pada kubangan dosa yang itu-itu saja. Misal ternyata di masa depan putus, lalu cari lagi, pacaran lagi putus lagi, begitu aja sampai nikah. Mohon diingat dalam agama Islam tidak ada penebusan dosa, maksudnya dosa-dosa kemaksiatan selama pacaran tidak akan gugur begitu kita resmi menikah. Tetap akan dihutangkan dan dipertangung jawabkan di akhirat. So, rugi bangetkan?

Lalu apa solusinya?

Solusinya adalah kalau kamu jatuh cinta dengan seseorang kamu bawa kedalam doa. Doa gimana? Doa "Ya Allah, hamba suka sama si Dia. Hamba suka dia karena hamba lihat dia soleh ya Allah. Terus dia semangat banget dalam memperbaiki diri dan taat padamu. Ya Allah, tolong jaga dan sucikan hati hamba agar tidak kotor oleh perasaan hamba kedia." Begitu.


Misal kamu kepingin banget dia jadi jodoh kamu, bawa aja ke doa. Emang boleh doa maksa? Bukan maksa, masa iya kamu minta laptop gratis sama Allah boleh. Minta dijodohkan dia gak boleh? Ya boleh lah. Tapi inget kamu kudu yakin sama agamanya dia. Karena paling bagus itu kan, menikah dengan orang yang agamanya baguskan. Kamu yakin gak? Kuncinya adalah niat yang kuat dan doa yang yakin. Kan kalau doanya gak yakin, Allah juga gak bakalan mengabulkan. Ya kamu aja gak yakin gitu.

Jatuh Cinta Setelah Hijrah www.deardian.com
Quotes From @gubuknasihat

Kenapa aku bilang tidak ada solusi untuk muslim yang jatuh cinta selain bawa ke doa? Karena setidaknya ketika kita bawa ke dalam doa, kita telah menempuh cara-cara yang mulia. Berdoa hal yang mulia kan? Dan itu lebih baik dari pada yang sama sekali gak dibawa ke dalam doa. Seandaipun ternyata gak jodoh, atau gak dikabulkan. Allah ganti yang lebih baik, ketimbang yang gak dibawa ke doa. Jadi mending pilih dibawa doa. Lagian nih ya, Allah kok pembolak balik hati. Barangkali dalam doa kita ada ketulusan dan pengarapan, serta penghambaan yang membuat Allah kagum dengan kita.

Seperti, "Wai MalaikatKu lihatlah si fulan, dia mencintai hambaKu fulan dengan sangat indah melibatkan aku. Tanpa satupun manusia yang tahu. Ia meminta, mengadu, merintih, berharap, mengeluh, bahagia dan menangis karena sebuah perasaan, hanya kepadaKu." Cakepkan? Cakep banget lah. Keren dah.

Aku mau garis bawahin, ibadah yang kamu lakukan tetap niatnya karena Allah dan untuk Allah ya. Itu gak bisa dirubah, tapi berdoa, dan mendoakan boleh-boleh saja untuk siapa, dan karena apa. Untuk dia karena cinta dia, boleh. Malah mendoakan orang lain secara diam-diam itu bagus banget loh. So dari aku segitu aja dulu, kalau ada yang mau dibahas lagi kamu bisa request di kolom komentar. Kalau kamu rasa artikel ini bermanfaat buat banyak orang kamu boleh banget share, agar semakin banyak jiwa-jiwa para Hijrah yang terselamatkan dari menyikapi rasa cinta setelah hijrah.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar